Dilansir dari kantor berita Antara, menurut Asisten II Bidang Ekbang Setprov Lampung, Adeham di Bandarlampung, Selasa.keberhasilan tiga sentra kopi di Lampung, yakni Belalau dan Lumbok Seminung (Lampung Barat) serta kopi dari Pulau Panggung (Tanggamus), bakal mendongkrak harga kopi di tingkat petani hingga 30 persen lebih mahal dari harga biasa.
Tiga daerah sentra kopi di Lampung yang mendapat skor tertinggi dalam uji cita rasa itu diharapkan dapat bersaing dengan kopi asal Indonesia lainnya yang telah lebih dahulu mendunia.
Di sisi lain, menurutnya, Pemerintah Provinsi Lampung bersama intansi terkait melakukan integrasi dan harmonisasi program agar dapat menghasilkan produk yang unggul dan berdaya saing.
Hal itu, lanjutnya, sejalan dengan keberadaan Provinsi Lampung sebagai salah satu pengekspor komoditas pertanian dan perkebunan, yakni kopi, lada, karet, kelapa, kakao dan kelapa sawit yang harus siap saat berada dalam pusaran ekonomi regional ASEAN.
Adeham menjelaskan, perekonomian di Provinsi Lampung berbasis pertanian, salah satunya adalah dari sub sektor perkebunan yang telah memberikan kontribusi volume ekspor perkebunan terhadap volume ekspor Lampung sebesar 37,15 persen dan kontribusi nilai ekspor perkebunan terhadap nilai ekspor Lampung sebesar 67,01 persen.
Provinsi Lampung memiliki tujuh komoditas unggulan perkebunan yaitu lada, kopi, kakao, karet, tebu, kelapa, dan kelapa sawit.
Ia mengatakan bahwa telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan berdampak pada peningkatan ekspor, karena berkurangnya hambatan dalam perdagangan yang pada akhirnya akan meningkatkan produk domestik bruto secara nasional dan PDRB daerah.
Selain itu, MEA memberikan peluang dan ruang untuk pengembangan usaha perdagangan skala besar dan kecil dan para pelaku usaha akan mendapatkan akses lebih baik dalam pelayanan pelayanan perbankan.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi menekankan agar kepala dinas yang membidangi perkebunan baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota beserta jajarannya agar dapat merumuskan program atau kegiatan pembangunan perkebunan tahun 2017 yang terpadu dan fokus dalam menyelesaikan permasalahan perkebunan di Lampung.
"Salah satunya adalah dengan mengembalikan kejayaan lada Lampung yang sedang dicanangkan Dinas Perkebunan Provinsi Lampung," tambahnya. sumber : antara