23 September 2016

Otaki Pembunuhan, Si Pengganda Uang Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Tangkap Polisi

Dimas Kanjeng bersama uang tarikannya | Foto: Screenshoot Youtube

Kaliandanews.com - Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pimpinan padepokan Dimas Kanjeng Probolinggo ditangkap polisi karena di diduga sebagai otak utama pembunuhan terhadap dua mantan santrinya Abdul Gani dan Ismail. Untuk menangkap Dimas Kanjeng, polisi mengerahkan 1.383 personel.

"Dia (tersangka Kanjeng Dimas) diduga otak utamanya. Intinya dia menyuruh stafnya untuk membunuh si korban itu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Kamis (22/9/2016). Dikutip dari detik

Motif pembunuhan tersebut diduga terkait karena salah satu korban (Abdul Gani) mengancam akan membongkar kedok penipuan penggandaan uang yang dilakukan Dimas jika uang setoranya tak dikembalikan.

Dimas mengundang Abdul Ghani ke kediamanya dan diiming-imingi uangnya akan cair. Ternyata di dalam ruangan telah ada 22 santri bagian pelindung yang menganiaya dan membunuhnya.

Untuk menghilangkan jejak, mayat dibuang di waduk Gajah Mungkur Wonogiri hingga ditemukan para nelayan sedang mengambang di bawah jembatan pada hari Kamis (14/4/2016) pagi.

Kasus ditangani langsung oleh Polda Jawa Timur. setelah melakukan penyelidikan mendalam, 22 tersangka telah ditangkap dan Dimas ditetapkan sebagai otak pembunuhan.

Dimas Kanjeng di tangkap | Foto: M Rofiq
Dari informasi yang dihimpun, Dimas Kanjeng mengelola padepokan di atas lahan seluas 30 hektar sejak tahun 2002. Diperkirakan, jumlah santri Padepokan Dimas Kanjeng berjumlah 10 ribu lebih. Satri-santri itu berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Kalimantan dan Bali.

Yang menjadikan nama Dimas Kanjeng terkenal, dia bisa mendatangkan uang secara gaib. Tidak tanggung-tanggung, uang yang didatangan secara tiba-tiba terdiri pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu dengan jumlah yang banyak. Bahkan aksi penggandaan uang bisa di saksikan di youtube.

"Iya benar, katanya dia bisa mendatangkan uang dari alam gaib," ujar salah satu warga lainnya yang enggan disebutkan namanya.

Adanya Padepokan Dimas Kanjeng di daerah tersebut juga terjadi pro kotra. Ada sebagian warga yang berpihak, dan ada pula yang menentang. Dimas Kanjeng juga terkenal membagi-bagikan santunan terhadap warga sekitar. Bahkan kegiatan sosialnya telah mencetak rekor muri.  (**/kld)




Berita Terbaru