BNN tembak bandar narkoba. ©2016 merdeka.com |
Dalam operasi tersebut, BNN menyita 100 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 312.000 atau enam karung. Dua orang pelaku ditembak mati dalam penggerebekan tersebut.
"Benar ini, diduga jaringan internasional, ada anggota TNI juga. Jaringan Taiwan. Kami menyita 100 kilogram sabu dan happy five sebanyak 312.000 butir ekstasi," kata Direktur Tindak Kejar BNN Brigjen Eko Daniyanto saat dikonfirmasi.
Eko mengatakan, BNN masih menyelidiki hasil penggerebekan tersebut. Diduga narkoba ini merupakan jaringan internasional.
"Kami masih mengembangkan, karena informasinya masih ada lagi," kata dia.
Diketahui, dalam penggerebekan itu ada tiga orang pelaku di lokasi. Dua pelaku di antaranya ditembak mati karena melawan.
Awal penembakan terjadi ketika aparat BNN mencoba memberhentikan kendaraan yang digunakan pelaku yakni Mobil Avanza bernomor B-1754-PRL, warna Hitam. Ketika keluar dari Gudang Blok. H.5 J petugas BNN menyuruh pengendara Mobil untuk berhenti dan meminta para penumpangnya untuk turun.
Namun, salah satu pelaku yang duduk di bangku belakang melakukan penembakan ke arah petugas. Sehingga Petugas melakukan penembakan ke dalam mobil.
Dua orang pelaku tewas. Sedangkan seorang pelaku Warga Negara China diamankan.
Setelah diamankan, selanjutnya petugas melakukan pengembangan. Hasilnya, dari dalam mobil itu ditemukan tas koper yang di dalamnya berisi narkoba jenis sabu.
Seorang warga negara China itu diketahui identitasnya bernama Yeh Jen Che Eh. Sedangkan dua orang lagi yang tewas ditembak diketahui bernama Zamroni Aidilah seorang anggota TNI Angkatan Udara berpangkat Praka.
Satu orang lagi hingga kini belum diketahui namanya. Diduga pria tersebut adalah warga negara sipil. (Merdeka)