KaliandaNews.com - Kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang Guru Madrasah Tsanawiyah bernama Andik Purwadi terjadi di ruas Jalan Sebengkok Tiram, Tarakan Tengah, Rabu (11/1).
Warga Gang Rowo Rejo, Markoni itu tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya menghantam truk tangki minyak. Sebelum kejadian, korban hendak menyelip truk tangki minyak.
Saat korban menyalip, dari arah berlawanan muncul sepeda motor lain yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Untuk menghindari tabrakan, korban mengarahkan motornya ke kiri jalan. Nahas, korban tidak mampu mengendalikan motornya. Dia akhirnya menghantam truk minyak yang disalipnya.
Korban bersama motornya terlempar ke bawah mobil truk. Andik akhirnya tewas di tempat. Menurut Jupri, ayah korban, almarhum anaknya hendak pergi mengajar. Andik berangkat dari rumah sekitar pukul 07:30
“Saya sangat kaget dan tidak bisa berkata apa-apa. Tidak menyangka kejadian ini menimpa anak saya. Bagi saya dia adalah orang yang baik dan ramah,” ujar Jufri dikutip dari radar tarakan .
Dia mengaku mengetahui kabar duka itu setengah jam berselang. “Siapa sangka saat dia berangkat untuk mengerjakan tugas mulia, dia mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya,” sambung Jufri.
Asmar, sabahat Andik mengaku sangat sedih mendengar kabar duka itu. Menurut Asmar, Andik merupakan sosok yang sangat baik hati. (sumber : Radar tarakan/kld)
 |
| Ilustrasi |
Saat korban menyalip, dari arah berlawanan muncul sepeda motor lain yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Untuk menghindari tabrakan, korban mengarahkan motornya ke kiri jalan. Nahas, korban tidak mampu mengendalikan motornya. Dia akhirnya menghantam truk minyak yang disalipnya.
Korban bersama motornya terlempar ke bawah mobil truk. Andik akhirnya tewas di tempat. Menurut Jupri, ayah korban, almarhum anaknya hendak pergi mengajar. Andik berangkat dari rumah sekitar pukul 07:30
“Saya sangat kaget dan tidak bisa berkata apa-apa. Tidak menyangka kejadian ini menimpa anak saya. Bagi saya dia adalah orang yang baik dan ramah,” ujar Jufri dikutip dari radar tarakan .
Dia mengaku mengetahui kabar duka itu setengah jam berselang. “Siapa sangka saat dia berangkat untuk mengerjakan tugas mulia, dia mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya,” sambung Jufri.
Asmar, sabahat Andik mengaku sangat sedih mendengar kabar duka itu. Menurut Asmar, Andik merupakan sosok yang sangat baik hati. (sumber : Radar tarakan/kld)
