Seperti dikutip kantor berita Antara, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo sangat merespon hasil kajian tim untuk pendirian sekolah tinggi pariwisata itu. Untuk itu Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Bappeda diminta segera menyusun detail teknis serta kebutuhan dalam mewujudkan sekolah pariwisata tersebut.
"Dibutuhkan lebih kurang 20 hektare tanah sebagai lahan bangunan," ujar Gubernur Lampung.
Ia menyebutkan, pembangunan sekolah tinggi kepariwisataan diharapkan juga memperbaiki kondisi infrastruktur serta menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Sektor pariwisata adalah salah satu strategi dalam meningkatkan taraf hidup, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Lampung. Selain itu juga guna mewujudkan masyarakat sejahtera, aman, lebih maju dan berkembang," ujarnya.
Provinsi Lampung memiliki luas wilayah sekitar 35.376,50 km2 dan berbatasan langsung dengan Selat Sunda di bagian barat serta Laut Jawa di sebelah timur.
Keadaan alam di Provinsi Lampung sangat potensial untuk beragam potensi bisnis. Lampung terbagi menjadi tiga bagian yaitu daerah berbukit-bukit di sebelah barat hingga selatan, dataran rendah di bagian tengah, serta perairan luas di sebelah timur hingga utara.
Hal ini menjadikan sebagian besar masyarakat Lampung berprofesi sebagai nelayan, petani, serta mengolah potensi kelapa sawit, karet, lada, kopi, kakao, cengkeh, dan kayu manis di ladang mereka.
Letaknya yang strategis dan melimpahnya sumber daya alam yang dihasilkan, membuat pasar mancanegara melirik Lampung sebagai salah satu daerah potensial untuk berinvestasi.
Sebut saja seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Malaysia, yang menjadi negara tujuan ekspor komoditas Lampung, terutama dari sektor perkebunan dan pertanian.
Selain itu Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah penghasil kopi yang cukup besar di Indonesia. Sebagian besar perkebunan di Lampung merupakan area penghasil kopi, terutama di daerah Lampung Barat yang menjadi contoh perkebunan terbaik di Provinsi Lampung dan nasional.
Menurut data yang diperoleh, luas lahan tanaman kopi Kabupaten Lampung Barat mencapai lebih dari 60.347,7 hektare, dengan hasil kopi kering mencapai 29.712 ton per hektare/tahun. (Ant)