27 Agustus 2016

Museum Gunung Krakatau Pertama di Kalianda, Lampung Selatan.

Embrio Museum Krakatau Lampung
Kaliandanews.com, Kalianda – Embrio Museum Krakatau Lampung merupakan museum pertama di Lampung  Selatan yang menyimpan berbagai macam situs peninggalan sisa ledakan gunung Krakatau tahun 1883.

Embrio Museum yang didirikan oleh Yayasan Krakatau Museum dan Research  tahun 2001 ini, awalnya berlokasi di kawasan wisata Kalianda Resort yang sekarang menjadi Grand Elty, Kalianda. Pada tahun 2005, Wakil Gubernur Banten saat itu Rano Karno, memindahkan Embrio Museum tersebut ke kawasan Industri Krakatau Steel.

Ahirnya pada tahun 2015 Embrio Museum tersebut kembali ke Lampung Selatan tepatnya di Desa Tajimalela, kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Museum ini dibangun atas kerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Permuseuman serta Komisi Nasional indonesia untuk UNESCO.

Foto, Lukisan dan Situs peninggalan sisa letusan gunung Krakatau
“embrio museum akan diresmikan pada tanggal 18 September 2016 yang akan di hadiri oleh Gubernur Lampung serta Edward Syah Pernong selaku Penasihat Yayasan,” ucap Ir. H. Pranoto Hamidjoyo yang merupakan pendiri Yayasan Museum Krakatau dan Research,  Jumat (26/08), Malam.

“rencana embrio museum ini akan dibangun menjadi museum yang lebih besar, sebagai tempat penelitian tentang gunung Krakatau,” lanjut Pranoto

Di dalam museum kita bisa melihat situs – situs sisa ledakan bukti sejarah berupa lukisan, foto, surat kabar Belanda tentang peristiwa letusan gunung Krakatau, bahkan ada juga miniatur gunung Krakatau, Pulau Sertung, Pulau Krakatau Purba dan Pulau Panjang. 

Miniatur Gunung Krakatau

Syamsuri yang bergelar Karya Paksi Marga Keratuan Manangsi mengatakan “bangga dan semangat mendirikan yayasan museum ini, dengan harapan supaya bermanfaat dan agar masyarakat tau sejarah, karena kita Kalianda terkena langsung dampak letusan gunung Krakatau,” kata Ketua Embrio Museum Krakatau Lampung ini.

Foto, Lukisan dan Situs peninggalan sisa letusan gunung Krakatau
Saat ditanya mengenai tidak dilibatkannya masyarakat Lampung Selatan khususnya 5 Marga Saibatin yang terkena dampak langsung letusan gunung Krakatau dalam acara Festival Krakatau, Samsuri mengungkapkan rasa kecewanya.

“sangat kecewa kenapa kita masyarakat asli Lampung Selatan tidak dilibatkan. Kenapa orang lain yang tidak tau apa-apa dan tidak terkena dampak letusan malah dilibatkan, jelas-jelas gunungnya ada di Lampung Selatan,” ucapnya.

“kita berharap pemerintah bisa memperhatikan hal ini, dengan harapan tahun depan warga Lampung Selatan bisa dilibatkan langsung dalam acara Festival Krakatau,” tutup Samsuri. (yb)


Berita Terbaru