KaliandaNews.com, Bandar Lampung – Indonesia Darurat Narkoba, Lampung Darurat Listrik, mungkin slogan itu yang pas sebagai gambaran kondisi saat ini yang terjadi di Lampung. Krisis listrik di Lampung bagi sebagian warga sudah “terlalu” dan “aneh” mengingat di era rekayasa teknologi modern ini, jika ada kemauan pasti ada jalan untuk menyelesaikan permasalahan dengan memanfaatkan rekayasa teknologi, itupun jika ada kemauan.
Sebagai bentuk protes terhadap layanan Perusahaan Listrik plat merah tersebut, beberapa elemen masyarakat yang terdiri dari YLKI Lampung, LBH Bandar Lampung, Walhi Lampung, dan AJI Bandar Lampung serta perwakilan dari masyarakat, yang tergabung dalam Gerakan Untuk LAmpungKU TErang BenderANG, akan menggelar aksi penyalaan 1.000 Lilin di Tugu Adipura Bandar Lampung pada Kamis malam ini, 17/3/2016, mulai pukul 19.30 WIB.
Sesuai namanya, aksi yang dilakukan elemen masyarakat yang tergabung Gerakan Untuk LAmpungKU TErang BenderANG, diharapkan akan menggugah sejumlah pemilik perusahaan untuk merelakan lahannya dibebaskan, untuk kepentingan pembangunan transmisi 150 kilo Volt (kV) Seputih Banyak-Menggala. Sampai saat ini PLN baru berhasil mendirikan 90 menara dari target 179 Menara transmisi karena terbentur pembebasan lahan.
Diharapkan dengan pembebasan lahan tersebut, Lampung dapat terkoneksi dengan Sumsel yang saat ini mengalami surplus listrik sebesar 436 MW, sedangkan Lampung mengalami Defisit sebesar 130 MW.
Seperti diberitakan sebelumnya untuk mengatasi krisis listrik di Lampung sebenarnya PT PLN (Persero) sejak 2007 PLN telah berupaya untuk membangun sistem interkoneksi kelistrikan antara Sumatera Selatan dengan Provinsi Lampung. Namun terkendala pembebasan lahan, dimana lahan tersebut akan di gunakan PLN untuk pembangunan menara transmisi penghubung aliran listrik dari Sumsel ke Lampung sepanjang 58,9 kilometer sirkit (kms).
Manajer Senior Public Relation PLN, Agung Murdifi mengaku perseroan masih mengalami kesulitan untuk melakukan penyelesaian pembangunan menara transmisi. Hal ini disebabkan karena belum adanya kerelaan pemilik lahan untuk membebaskan lahannya demi pembangunan menara transmisi tersebut.
Baca Juga: Terungkap! Ini Penyebab kenapa Listrik Lampung Mati Terus
Menurutnya, jika nantinya semua menara transmisi bisa berdiri dan tersambung, pemadaman di Lampung akan minim bahkan tidak terjadi lagi. (kld)