|
Air Terjun Way Kalam Lampung Selatan | Foto: KN |
KaliandaNews.com, Penengahan - Air Terjun Way Kalam merupakan salah satu objek wisata alam yang terletak di Register 3 Gunung Rajabasa, Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan Propinsi Lampung.
|
Plang arah Air Terjun Way Kalam di Desa Banjarmasin | Foto: KN |
Dari informasi yang dihimpun Kaliandanews.com, nama air terjun Way Kalam diambil dari nama Desa tempat dimana air terjun tersebut berada, yaitu Desa Way Kalam
. Arti Way Kalam sendiri memiliki arti dalam beberapa versi, jika dalam bahasa Lampung Way memiliki arti air, sedangkan Kalam artinya batu cadas. Jadi Way Kalam adalah air yang keluar dari batu cadas. Tetapi dalam versi yang diambil dari Bahasa Lampung dan Arab, Way adalah air dalam Bahasa Lampung dan Kalam adalah Berbicara diambil dari bahasa Arab. Jadi Way Kalam dapat diartikan juga air yang berbicara dan itu sesuatu yang masuk akal mengingat jika kita berada disana suara gemuruh air yang tumpah dari ketinggian tiada hentinya bergemuruh seolah berbicara.
Dengan akses yang tidak terlalu jauh dari kota Kalianda sekitar 15 km atau 16 km dari Pelabuhan Bakauheni serta jalan yang beraspal, traveler langsung dapat melihat pemandangan alam yang memanjakan mata dan sejuknya udara pegunungan saat menuju ke lokasi Air Terjun Way Kalam.
|
Jalan masuk menuju Desa Way Kalam | Foto: KN |
Pintu pertama untuk menuju ke Way Kalam bisa melalui Desa Pasuruan atau bisa juga melalui Desa Gayam lalu menyusuri jalan lama sehingga sampai di Desa Banjarmasin Kecamatan Penengahan, dari Desa Banjarmasin, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Way Kalam di desa ini mayoritas penduduknya bersuku sunda/Jawa Serang, sepanjang jalan anda akan disuguhkan jalanan yang menanjak dengan panaroma alam yang memanjakan mata.
|
Plang Selamat Datang di Desa Way Kalam | Foto: KN |
|
|
Kondisi jalan menuju Air Terjun Way Kalam | Foto: KN |
Setelah anda sampai di Desa Way Kalam perjalanan akan dilanjutkan menuju air terjun Way Kalam dengan tetap mengendarai kendaraan anda dengan jarak hanya 1,5 Km (15 menit) saja anda sudah sampai di parkiran pertama khusus untuk kendaraan roda empat, jika anda menggunakan kendaraan roda dua, anda dapat meneruskan perjalanan dengan menelusuri jalan yang sudah dipaving blok sejak 2011 oleh Menteri Kehutanan. Hanya membutuhkan waktu sekitar 2 menit untuk menuju parkiran selanjutnya, sekaligus gerbang utama kawasan wisata air terjun Way Kalam.
|
Jalan Paving Blok menuju Air Terjun Way Kalam | Foto: KN |
Bagi pengunjung tak perlu khawatir, dengan tarif yang sangat terjangkau sebesar Rp 5.000 /orang, parkir roda empat Rp.15.000 dan ronda dua Rp. 2.000, anda sudah dapat menikmati sensasi luar biasa yang ada disini. Ditempat ini juga telah disediakan tempat parkir kendaraan roda dua yang cukup representatif.
|
Pintu Gerbang Kawasan Air Terjun Way Kalam | Foto: KN |
|
Tempat Parkir dan Harga Tiket Masuk | Foto: KN |
Setelah anda membayar tiket, perjalanan dilanjutkan menuju air terjun dengan berjalan kaki kurang lebih 15 menit (200 meter). dengan menyusuri jalan setapak yang menurun cukup terjal, kemiringannya bisa mencapai 75 derajat bahkan lebih (cukup menguras tenaga bila anda naik dari bawah he..he..). Jalan setapak ini telah dibantu dengan susunan kayu yang menyerupai anak tangga jadi pengunjung tidak perlu merasa khawatir untuk tergelincir. Disalah satu ruas jalan setapak tersebut terdapat pula istilah "Tangga Jodoh" entah maknanya apa, tapi istilah ini cukup menarik untuk memikat wisatawan untuk datang ke Way Kalam.
|
Tangga Jodoh Air Terjun Way Kalam | Foto: KN |
Disepanjang jalan, lagi-lagi kita disuguhkan dengan beraneka ragam tumbuhan seperti kakao, pisang dan pohon durian yang menjulang tinggi disisi kanannya, sedangkan disisi kiri didominasi bebatuan tebing, tak ketinggalan suara tonggeret yang saling bersahutan menambah suasana seakan menyatu dengan alam.
|
Jalan menuju Air Terjun Way Kalam | Foto: KN |
Perjalanan yang melelahkan akan terbayar saat kita melihat Air Terjun Way Kalam yang tumpah dari ketinggian, udaranya yang segar, airnya yang sangat jernih apalagi ketika kita celupkan telapak kaki kita untuk pertama kalinya disaat keadaan lelah,
nyes segarnya luar biasa!.
|
Para pengunjung yang sedang berselfie dengan latar air terjun | Foto: KN |
Air terjun yang dikelola Desa Way Kalam ini memiliki ketinggian sekitar 40 meter ini tampak semakin eksotis dengan dikelilingi tebing bebatuan yang melingkar dan pepohonan di yang masih rimbun. Cipratan air terjun yang jatuh menimpa bebatuan di bawahnya membuat tubuh kita yang berbalut baju menjadi basah. Disana kita bisa berselfi ria dan berenang sepuasnya.Di lokasi ini juga telah dilengkapi saung dan tempat ganti pakaian.
|
Air Terjun Way Kalam ramai pengunjung | Foto: KN |
Air terjun yang jatuh langsung mengalir menyusuri sungai yang dipenuhi bebatuan, Sungai ini mampu mengairi 20 desa di sekitar Gunung Rajabasa. Masyarakat setempat memanfaatkan air bersih itu untuk keperluan sehari-hari dan untuk dikonsumsi juga.
|
Pengunjung sedang berenang | Foto: KN |
|
Para pengunjung dari berbagai daerah tampak asyik menikmati air terjun Way Kalam| Foto: KN |
Ali faqih (34) yang merupakan Ketua Pokdawris Desa Way Kalam mengatakan, bahwa popularitas Wisata Air Terjun Way Kalam semakin meningkat dari tahun ke tahun semenjak dikenal masyarakat sekitar tahun 90an. Bahkan menurut dia, pengunjung yang datang tidak hanya dari Lampung Selatan saja, justru sekarang didominasi pengunjung yang datang dari Bandar Lampung dan Pulau Jawa seperti Jakarta, Banten serta Jawa barat.
"Biasanya kalo libur panjang banyak rombongan anak-anak motor dari Bandar Lampung, bahkan dari sebrang (Pulau Jawa.red) yang datang kesini. liburan sekarang ini pengunjung bisa lebih dari 100 orang," kata Ali kepada Kaliandanews.com, Sabtu (31/12/2016).
|
Ketua Pokdarwis Ali Faqih (Bertopi) saat diwawancarai Kaliandanews.com |
Semakin dikenalnya Wisata Air Terjun Way Kalam, ini tidak lepas dari perjuangan Pokdarwis setempat dengan dibantu Komunitas Putera Krakatau (KPK) dan PETA (Peduli Wisata) yang terus menerus mempromosikan wisata ini melalui media sosial, seperti facebook, Instagram dan Twitter, bahkan Pokdarwis setempat telah mempunyai blog khusus untuk mempromosikan wisata air terjun di dunia maya.
Untuk mengakomodasi pengunjung dari luar daerah, Pokdarwis setempat saat ini tengah mengembangkan
Homestay bagi pengunjung yang membutuhkan akomodasi selama berada di Desa Way Kalam. Konsep homestay nya sendiri dengan bekerjasama dengan penduduk lokal untuk menyediakan kamar bagi para pengunjung. Bagi penduduk lokal yang berminat dapat mempercantik rumah dan kamarnya untuk dijadikan homestay agar para tamu merasa nyaman. Untuk pendanaannya menurut Ali dengan swadaya masyarakat.
"Rencananya akan kita sediakan 20 kamar, dengan tarif cukup murah hanya Rp.100 ribu/malam, sudah berikut makan tiga kali dan coffee morning, pokoknya gak bakal rugi datang ke Way Kalam" Tukas Ali.
|
Rombongan pengunjung dari Jakarta | Foto: KN |
Untuk mengunjungi air terjun ini, disarankan jika cuaca keadaan normal, sebab jika hujan datang biasanya pengelola wisata yakni Pokdarwis Desa Way Kalam melarang pengunjung untuk mengunjungi air terjun.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jika hujan deras datang, kita akan larang pengunjung untuk turun" kata Anwar Ujang yang merupakan anggota Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Way Kalam).
Salah seorang pengunjung, Pengkor (42) asal Jakarta, mengatakan dirinya cukup puas dan takjub dengan keindahan Air Terjun Way Kalam, dia datang dari Jakarta bersama rekan-rekannya berjumlah 16 orang dengan mengendarai kendaraan roda empat. Namun kendaraannya ditinggal di Kalianda. Dirinya dan rombongan Way Kalam dengan naik odong-odong. Dia pun mengungkapkan bahwa ini kunjungan pertama ke Way Kalam atas rekomendasi penggiat wisata alam yang ada di Kalianda.
"Ke sini untuk pertama kalinya mas, atas rekomendasi dari Cicak Adventure Kalianda, asli gue puas banget, pokoknya rekomended bener dah, orangnya ramah-ramah, gak kalah dengan wisata di Bogor atau tempat lainnya, pokoknya keren dah" Kata Pengkor saat Kaliandanews.com menanyakan kesan-kesannya mengenai Wisata Air Terjun Way Kalam.
AIR TERJUN WAY ANAKANMengunjungi Air Terjun Way Kalam tidak lah lengkap bila tidak mengunjungi Air Terjun Way Anakan, dinamakan Air Terjun Way Anakan karena ketinggian air terjun ini hanya sekitar 7 meter. Air Terjun ini merupakan awal mengalirnya air menuju Air Terjun Way Kalam, kira-kira jaraknya 500 Meter dari Air Terjun Way Kalam.
|
Tempat parkir motor Air Terjun Way Anakan | Foto: KN |
Untuk menuju kesana, anda harus melewati perkebunan warga setempat, jalannya pun sudah di paving blok, namun disini tidak terdapat pos jaga, ada baiknya anda didampingi guide dari Pokdarwis setempat.
|
Jalan menuju Air Terjun Way Anakan | Foto: KN |
Berbeda dengan di Air Terjun Way Kalam, yang jalannya berupa turunan terjal, jalan menuju Air Terjun Way Anakan ini justru jalannya menanjak namun cukup landai sehingga tidak menguras tenaga anda. Pepohonan disini cukup rapat dengan suasana yang senyap hanya alunan tonggeret yang tiada henti saling bersahutan.
|
Air Terjun Way Anakan | Foto: KN |
Menurut Anwar Ujang dari Pokdarwis setempat yang mendampingi Kaliandanews.com, Air Terjun Way Anakan ini memang jarang pengunjungnya, sebab menurut dia, biasanya pengunjung yang sudah selesai di Air Terjun Way Kalam, berpikir dua kali untuk mengunjungi Air Terjun Way Anakan. Hal ini dikarenakan, biasanya pengunjung sudah sangat kelelahan akibat mendaki sepulang dari Air Terjun Way Kalam.
|
Merasakan sensasi dinginnya Air Terjun Way Anakan | Foto: KN |
"Gak banyak pengunjung kesini (Air Terjun Way Anakan, red), sebab sudah kelelahan nanjak pas pulang dari air terjun tadi, meski ada rencana kesini, karena capek gak jadi" Terang Anwar dengan logat sundanya yang ramah.
"Yang kesini biasanya anak-anak Mapala, mereka biasanya kemah disini" lanjut Anwar. Dikatakan pula Air Terjun Way Anakan baru 5 (lima) tahun ini di kembangkan dan mulai di kenal.
Sesampainya di Air Terjun Way Anakan, perasaan takjub kembali datang, meski tidak setinggi air terjun utama, tapi jangan salah, air di sini bisa membuat anda mengigil karena airnya lebih dingin dari air terjun utama. Perbedaan suhu air ini disebabkan lokasi Air Terjun Way Anakan sebenarnya berada di atas air terjun utama, dan jika airnya diminum sensasi segar langsung menyeruak di tenggorokan anda, rasanya segar khas pegunungan, air kemasan pokoknya lewat.
|
Air Terjun Way Anakan | Foto: KN |
Karena kesegaran airnya, hal ini pula menurut Anwar yang mengaku sebagai pengelola BUMDes setempat, Desa Way Kalam melalui BUMDesnya akan memanfaatkan air disini untuk diolah menjadi Air Minum Kemasan yang hasilnya bisa bermanfaat untuk kepentingan desa. Tentu dengan pertimbangan tertentu sehingga tidak menggangu ekosistem yang ada.
"Kedepannya Air Terjun Way Anakan akan dikembangkan secara maksimal dan pengelolaan wisatanya akan terintegrasi dengan air terjun utama" Tukas Anwar.
Sementara itu Siti Suryani (17 dan rekannya Wawan (23) yang mengaku dari Desa Merambung dan Padan, mengatakan saat liburan dirinya sering mengunjungi Air Terjun Way Anakan, karena tempatnya yang tidak kalah indah dengan Air Terjun Way Kalam.
"Kalo liburan kita pasti kesini, kebetulan kan saya kerjanya di Serang, Banten, kalo ada kesempatan pulang ke Lampung, saya sempetin untuk datang kesini" Kata Wawan.
Tak jauh berbeda dengan Wawan, Siti Suryani, gadis manis asal Desa Merambung ini mengatakan bahwa justru dirinya lebih sering ke Air Terjun Way Anakan dibanding ke Air Terjun Way Kalam, sebab disini airnya lebih segar dan tempatnya cukup romantis. Wew.
Berminat? Jika liburan datang, pastikan Wisata Air Terjun Way Kalam dan Air Terjun Way Anakan tercatat dalam agenda kunjungan anda selanjutnya. (kld)