Dibalik Popularitas Tanjung Tua yang semakin dikenal sebagai tempat tujuan wisata, ada kisah menarik yang dialami salah seorang perintisnya
Kaliandanews, Bakauheni - Wisata Tanjung Tua yang terletak di Desa Bakauheni Dusun Sukaramai Bakauheni Lampung Selatan ini, memang mampu mengundang Wisatawan Lokal maupun luar untuk berwisata. Terkait hal tersebut, tim Kaliandanews mencoba menelusuri asal mula terbentuknya Kawasan dan Nama Tanjung Tua tersebut, Sabtu (24/12).
View Wisata Tanjung Tua dari Tower |
Didi Hodidi (kiri) saat diwawancarai Kaliandanews.com |
"Ya kalau dulu sih mas, kalo mau mancing kepantai itu, asal saja jalannya yang penting sampai ke pantai. Soalnya dulu ini masih kebun masih hutan, jadi belum ada jalan jalan kyk sekarang ini" ungkapnya.
Didi menuturkan, awal mula terbentuknya Wisata tanjung tua mulai dirintis sejak Tahun 2010 silam. Kala itu dirinya membuka jalan sepanjang 1,5 Km, namun bukan untuk wisata pantainya, akan tetapi diperuntukkan untuk wisata pemancingan di laut lepas.
"Dulu mulai ngerintis jalannya sekitar tahun 2010, tapi bukan buat wisata pantai ini. Tapi buat jalan mancing, kan di ujung sana ada tempat pemancingan laut lepas, jadi akses jalan dibuat untuk kesana. Kalau wisata pantainya baru 8 bulan terakhir kami bersama warga merintisnya" tuturnya.
Lebih jauh Didi menambahkan, setelah beberapa bulan setelah membuka jalan, Didi mengaku mengaku bermimpi bertemu sosok Tua berpakaian layaknya Ulama menghapiri dirinya. Kala itu ia sedang memancing dan tertidur, tepatnya pada malam jumat pukul 02:00 WIB.
"Saya kan sering mancing pas dulu di sini, jadi pas saya mancing terus ketiduran, saya mimpi bertemu dengan sosok orang tua berpakaian kayak Ulama gitu lah. Kemudian saya diperintahkan beliau, untuk menjaga pantai ini dan membersihkan nya. Katanya nanti bakalan ada banyak orang yang datang kesini" lanjutnya.
Kendati demikian, Didi tak langsung hendak membersihkan pantai tersebut, lantaran belum mengerti isi dari pesan tersebut. Selang beberapa bulan, ia mengaku bermimpi kembali dengan sosok yang sama. Dari situlah Didi mulai mencoba membersihkan bergotong royong bersama warga untuk membuka kawasan wisata pantai Tanjung Tua.
"Ketika saya mimpi mas, saya tidak langsung ambil kesimpulan, akan tetapi saya banyak juga meminta pendapat dengan tokoh-tokoh masyarakat disini, dan menurut mereka, bahwa benar tentang mimpi tersebut" tambahnya.
Menurut cerita para tokoh yang diceritakan Didi kepada kaliandanews, dahulu kala Tanjung Tua merupakan tempat persinggahan dan penyebaran agama Islam oleh para Wali.
"Katanya dulu disini tempat persinggahan dan penyebaran agama islam oleh Wali, katanya dari sini kepulau sebesi apa dari sebesi kesini saya lupa, tapi jejak yang ada di tanjung tua sama di pulai sebesi sama, kalo tidak salah di bukit sebesi ada tulisan yang sama juga kayak di Tanjung Tua" ungkapnya.
Akan tetapi, terkait prihal penamaan Tanjung Tua tersebut. Didi menuturkan, nama tersebut di ambil karena kawasan ini merupakan kawasan paling ujung Selatan dari pulau Sumatera, dan merupakan tanjung yang tertua.
"katanya Tanjung Tua ini dinamai, karena lokasi nya berada dibagian ujung paling selatan pulau Sumatera, dan bagian ujung yang tertua. Kalo kata orang lampung nyebutnya Tanjung Tuha. Maka dari itu dinamakan Tanjung Tua" Tutup Didi yang merupakan Ketua Pokdarwis Tanjung Tua.
Konon katanya, Kawasan Wisata Bahari Tanjung Tua tersebut terbentuk, akibat dari Letusan Gunung Krakatau yang terjadi pada tahun 1883 Silam. Hingga kini kawasan Wisata Tanjung Tua kian ramai di kunjungi oleh Wisatawan dari berbagai daerah.
Baca juga: Tanjung Tua, Wisata Alam di Bakauheni Lampung Selatan yang Mempesona
(nz)
Baca juga: Tanjung Tua, Wisata Alam di Bakauheni Lampung Selatan yang Mempesona
(nz)