Wawancara Professor Margaret Kartomi (Tengah) dan DR. Karen S Kartomi (Kanan) |
Kaliandanews.com, Kalianda - Selama 5 Hari Prof. Margaret Kartomi beserta putrinya DR. Karen S. Kartomi Thomas melakukan penelitian tentang Kesenian dan Budaya Tupping yang ada di Lampung Selatan, Margaret juga berharap agar nantinya didirikan sebuah Museum khusus untuk menampung seluruh Kebudayaan, Sejarah dan Kesenian yang berada di Lampung Selatan. Dimana nantinya museum tersebut bisa menjadi salah satu tujuan utama para Wisatawan lokal maupun Internasional, Rabu (24/8).
Saat tim kaliandanews mewancarai Prof. Margaret Kartomi di Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Lampung Selatan, dirinya mengharapkan di dirikanya museum yang berisi tentang sejarah Tupping dan kesenian serta kebudayaan yang ada di Lampung Selatan. "Saya kira ada baiknya museum bisa dibuka dengan budaya dari kuripan, karena saya lihat museum yang ada di Bandar Lampung, ada buku-buku mengenai Tupping, tetapi Kuripan tidak di sebutkan, hanya Kesugihan dan Kedaton, jadi saya coba teliti dimana mana di Lampung Selatan ini yang ada tuping, tapi pusatnya sebetulnya di Kuripan, tapi orang-orang sini kurang tau, terutama di Bandar Lampung, itu saya kira mereka salah pengertian mungkin" Tutur salah satu Dosen Monash University Australia ini.
Kunjungan ke Lamban Balak Desa Kuripan (Keratuan Darah Putih) |
Prof. Margaret juga menambahkan, Dalom Kuripan juga sudah memperbolehkan masyarakat umum untuk melihat Tupping aslinya, terutama pada acara adat di Desa Kuripan. Dimana sebelumnya Tupping Kuripan tidak boleh sembarangan untuk dipertontonkan ke khalayak umum, karena mengandung nilai sejarah dan menjaga kesakralan yang tinggi pada Tupping tersebut. Menurutnya itu salah satu langkah yang baik agar masyarakat bisa lebih mendalami tentang sejarah Tupping dan Lampung Selatan. Oleh karena itu ada baiknya pihak Swasta maupun Pemerintah bisa mendirikan sebuah musem agar Lampung Selatan bisa memperkenalkan sejarah kebudayaan dan kesenian kepada masyarakat luas. "menurut saya mesti ada museum mungkin di kota ini, di Bandar Lampung memang sudah ada, tapi saya kira baiknya ada museum yang khusus supaya Pariwisata juga bisa berkembang di sini, jadi turis bisa kesini bisa melihat museum dan lewat itu bisa tau sejarah tupping yang benar", tambahnya.
Peragaan Tupping |
Lebih lanjut Margaret menuturkan, Hubungan Sunan Gunung Jati dengan Lampung Selatan bisa menjadi hal yang menarik untuk di Exspose, terutama untuk orang Jawa dan Indonesia pada umunya. "Kebanyakan masyarakat tidak tau Sunan Gunung Jati kesini sebelum ke Banten, saya rasa itu perlu di Exspose agar masyarakat daerah maupun luar daerah bisa tau sejarahnya dan kalo sudah ada museum, sejarah itu juga bisa dimasukan kedalam museum", pungkasnya
Seperti yang di beritakan sebeumnya, kedatangan Prof. Margaret Kartomi beserta putrinya DR. Karen S. Kartomi Thomas, sejak hari Sabtu lalu untuk melakukan penelitian tentang Kesenian dan Budaya Tupping yang ada di Lampung Selatan. Nantinya Prof. Margaret Kartomi beserta putrinya DR. Karen S. Kartomi Thomas, akan kembali berkunjung ke Lampung Selatan dengan membawa Mahasiswanya untuk melakukan penelitian kurang lebih selama 3 Bulan, karna dinilai Sejarah Lampung Selatan sangat menarik untuk di gali lebih dalam. (AY)