Ilustrasi Bencana Alam |
Meluapnya air sungai Cimanuk dan Cikamuri yang disebabkan derasnya hujan dengan durasi yang cukup panjang sejak Selasa malam. Mengakibatkan banjir mencapai ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan penggulangan Bencana menyampaikan, "Debit air kedua sungai tersebut secara cepat setelah hujan deras kemarin, pada selasa pukul 20.00 WIB. Banjir setinggi lutut atau 50 cm dan naik tiga kali lipat dalam tiga jam". Ucap Sutopo Purwo Nugroho.
"Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Garut, terdapat 8 orang tewas, 1 orang hilang, 4 orang luka berat, 26 orang luka ringan, dan ratusan pengungsi," kata Sutopo melalui keterangan pers, Rabu pagi.
Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat terus melakukan pencarian dan penyelamatan korban. Ratusan pengungsi ditempatkan di kantor Korem. BPBD Provinsi Jawa Barat membantu penanganan darurat. Posko dan dapur umum telah didirikan. Bupati Garut menunjuk Dandim sebagai komandan tanggap darurat. Hingga saat ini pendataan masih dilakukan.
Sutopo menambahkan, Hujan akan terus meningkat hingga puncaknya Januari 2017 mendatang, oleh karnanya masyarakat dihimbau agar terus meningkatkan kewaspadaan dari ancaman bencana banjir dan tnah longsor. "La Nina, dipole mode negatif dan hangatnya perairan laut di Indonesia menyebabkan hujan melimpah, lebih besar dari normalnya sehingga dapat memicu banjir dan longsor," tambahnya dikutip Merdeka. (*AY)