Kuyang | Foto: net |
Informasi diperoleh awalnya terjadi di Kecamatan Tebing Tinggi kemudian berpindah ke Kecamatan Awayan.
Salah satu desa yang saat ini masih ramai karena didatangi manusia jadi-jadian dan hantu kuyang adalah Desa Badalungga Hilir.
Kepala Desa, Jamnah, Senin (9/1/2017), kepada Banjarmasin Post, membenarkan bahwa adanya manusia jadi-jadian dan hantu kuyang tersebut sedang ramai diperbincangkan di desanya.
"Iya saat ini sedang heboh adanya manusia jadi-jadian dan hantu kuyang, di desa kami dua rumah dinaikinya," katanya.
Bahkan disebut ada salah satu warga yang berhasil mengabadikannya lewat kamera. Penampakan kuyang tersebut diposting oleh akun Mukarramahsairi. Namun akun ini menegaskan foto tersebut dari sepupunya.
Penampakan Kuyang yang tertangkap kamera | Gambar Tangkap Akun FB Mukarramahsairi |
Menanggapi kekawatiran warga, Kapolres Balangan melalui Kapolsek Awayan Iptu Agus Sulistiyo mengelar pertemuan di kantor Kecamatan Tebing Tinggi untuk melakukan koordinasi dengan Muspika dan Danramil.
Kemudian kepada para kepala desa, tokoh masyarakat serta tokoh agama guna mencari solusi terkait teror hantu kuyang ini.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolsek meminta kepada seluruh undangan yang hadir untuk dapat mengimbau masyarakatnya agar tetap tenang menyikapi perihal ini.
Salah satu caranya adalah dengan meminta kepada masyarakat untuk melaksanakan salat hajat bersama di masjid dengan dipimpin tokoh agama.
“Jangan terlalu percaya adanya mistik, takutnya nanti di pakai kesempatan oleh para pencuri yang akan merugikan kita semua," ujar Kapolsek, Senin (9/1/2017).
Apakah Kuyang itu?
Dikutip dari Wikipedia Indonesia, kuyang merupakan siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi atau darah wanita yang habis melahirkan.
Makhluk ini dikenal masyarakat di Kalimantan.
Kuyang sebenarnya adalah manusia (wanita) yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi.
Pada siang hari, seorang kuyang akan menempuh hidup sehari-hari sebagaimana orang biasa, namun biasanya ia mengenakan pakaian jubah.
Pada malam hari kuyang akan terbang untuk mencari darah bayi atau darah persalinan untuk dihisap sebagai sarana menambah kekuatan ilmunya. Orang yang melihat kuyang terbang biasanya melihatnya seperti burung besar.
Untuk menghadapinya korban perlu menggunakan sapu ijuk atau memukulkan perabot rumah tangga seperti panci atau wajan. (*)